Sabtu, 19 November 2016

Heboh Turis Turki Diminta Bayar Visa Padahal Gratis

"Heboh Turis Turki Diminta Bayar Visa Padahal Gratis Tingkah nakal oknum pertugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta tengah jadi pembicaraan hangat netizen sosial media. Ini bermula dari satu posting-an yang diupload oleh seseorang traveler yang juga penulis buku 'The Naked Traveler', Trinity.

Trinity membagikan satu posting-an dalam account Twitter-nya. Ia menuliskan,

" Imigrasi Soetta BAN***! Teman gue paspor Turky harusnya free visa ke Indonesia, dipaksa bayar Rp500 rb! "

" Btw, ini ke-2 kalinya peristiwa di Soetta. 1 teman paspor Filipina bbrp th. yl n baru saja teman Turki dipalak imigrasi pdhl free visa, " catat Trinity, 31 Mei 2016.

Melalui tweet itu Trinity mengungkap kekesalannya pada oknum petugas imigrasi Soetta yang memungut cost visa dari rekannya. Walau sebenarnya, Turki termasuk juga satu dari 75 negara yang memperoleh Bebas Visa Kunjungan (BVK) ke Indonesia.

Dengan kata lain, warga negara Turki yang bertandang ke Indonesia harusnya tak miliki keharusan membayar visa. Tetapi, oknum petugas itu jadi memohon duit Visa on Arrival sebesar Rp500. 000, 00

Posting-an itu lalu memetik reaksi dari netizen yang lain. Banyak yang berkomentar serta mengakui pernah alami pengalaman sama.

@YesikaMO, " Ho oh.. Malu2in.. Bbrp waktu itu teman sy dr Inggris jg miliki narasi yg sama. Duh.. "

@Heru P. Yuda, " my friend experienced same thing. He threatened 2 call his friend at Ministry of Law, then immgrtn official let him go free "

Menyikapi masalah yang tengah ramai itu, Heru Santoso, Kepala Sisi Humas Ditjen Imigrasi mulai bicara.

Heru seperti diambil travel. kompas. com, menyampaikan, petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta telah lakukan keharusan mereka sesuai sama prosedur. Petugas ajukan pertanyaan tentang saat tinggal di Indonesia pada turis Turki itu. Namun turis bernama Tony Tezer Tezulastiran itu tidak tahu hingga kapan bakal tinggal. Ia juga belum memiliki return ticket.

Alhasil, petugas imigrasi bandara memohon Tony membayar VOA lantaran belum terang bakal hingga kapan tinggal di Indonesia serta belum mempunyai return ticket.

Heru menyatakan kalau aksi yang dikerjakan petugas imigrasi itu tidaklah pemalakan atau pungutan liar (pungli) seperti berita yang mengedar luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar